
Sukamara Jadi Model Nasional dalam Program Transmigrasi Karya Nusantara
Sukamara – Mei 2025
Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, kembali mencuri perhatian nasional. Dalam wawancara eksklusif yang disiarkan oleh stasiun televisi nasional Metro TV, Menteri Transmigrasi menyebut Sukamara sebagai contoh pengembangan Program Transmigrasi Karya Nusantara, salah satu dari lima program unggulan pemerintah dalam rangka mempercepat pembangunan daerah dan menciptakan lapangan kerja baru.
Dalam keterangannya, Menteri menyoroti potensi besar yang dimiliki Sukamara, baik dari aspek ketersediaan lahan, jumlah penduduk, maupun kesiapan infrastruktur pendukung.
“Kabupaten Sukamara adalah wilayah yang sangat potensial. Dengan jumlah penduduk sekitar 65.000 jiwa dan ketersediaan lahan yang luas, Sukamara kami tetapkan sebagai salah satu model pengembangan kawasan transmigrasi berbasis potensi lokal. Salah satu rencana utamanya adalah pencetakan 20.000 hektare sawah, yang diperkirakan akan melibatkan hingga 10.000 kepala keluarga,” ujar Menteri saat wawancara dengan Metro TV.
Lebih jauh, Menteri menjelaskan bahwa penetapan Sukamara sebagai prioritas nasional tak lepas dari komitmen Bupati Sukamara, H. Masduki, S.T., yang secara aktif mendorong dan mengawal percepatan pembangunan di daerahnya. Pemerintah pusat merespons dengan menjadikan Sukamara sebagai model integrasi antara pengembangan kawasan dan pemberdayaan masyarakat lokal.
“Kita ingin pembangunan ini menyeluruh—bukan hanya dari sisi fisik, tapi juga menyentuh kesejahteraan masyarakat. Sukamara adalah contoh bagus karena pemimpinnya punya komitmen dan visi pembangunan yang jelas,” tambah Menteri.
Kepemimpinan H. Masduki, S.T., memang dikenal konsisten dalam memperjuangkan kepentingan daerah, terutama di sektor pertanian dan pemberdayaan masyarakat. Visi beliau menjadikan Sukamara sebagai sentra pertumbuhan kawasan berbasis pangan dan agribisnis kini mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat.
Tak hanya transmigrasi nasional, pemerintah daerah juga tengah mengembangkan program transmigrasi lokal. Di antaranya, rencana penempatan 80 kepala keluarga di Sungai Baru dan 40 kepala keluarga di Pulau Nibung. Skema ini dirancang agar masyarakat lokal dan para transmigran dapat tumbuh bersama secara harmonis dan saling mendukung dalam proses pembangunan.
Program Transmigrasi Karya Nusantara mengedepankan pendekatan pembangunan yang inklusif, berbasis potensi lokal, dan melibatkan masyarakat sebagai aktor utama. Dengan strategi kolaboratif antara pusat dan daerah, Sukamara diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana sinergi kebijakan dapat mendorong kemajuan wilayah secara merata dan berkelanjutan.
“Ini adalah langkah besar menuju Sukamara yang lebih mandiri, produktif, dan berdaya saing. Dan yang lebih penting, ini adalah bukti bahwa daerah kecil pun bisa jadi inspirasi nasional,” ujar Bupati H. Masduki dalam tanggapannya.
Dengan berbagai inisiatif strategis ini, Sukamara tak hanya tumbuh—tapi juga memberi arah bagi masa depan transmigrasi Indonesia.
Tim Redaksi Barinjam News